Home » » Pesan Negatif dari Sebuah Hukuman

Pesan Negatif dari Sebuah Hukuman

Assalamu'alaikum.
Saya (34 tahun) seorang ayah dari anak laki-laki tunggal berusia 7,5 tahun. Bersama isteri saya Dina Amalia (28 tahun), berusaha mendidik anak agar kelak menjadi anak berbakti dan saleh. Saya dulu dididik dalam lingkungan keluarga yang keras, dan hal juga saya terapkan pada anak saya saat ini. Ternyata, yang tidak terduga adalah anak saya bukan semakin baik, tapi semakin membangkang, bahkan cenderung liar. Tidak jarang saya luapkan amarah dengan wajah terbakar, bahkan sampai tangan pun ikut melayang. Padahal hal ini saya lakukan karena saya dan isteri sangat sayang betul kepada dia. Saya tidak punya cara lain dan sangat putus asa. Hal inilah yang mendorong saya dan isteri untuk menanyakan kepada Ustadz saran dan bimbingannya. Mohon doanya untuk kami.
Ade Firman - Pekanbaru

Jawaban :

Waalaikum salam

Bapak Ade dan Ibu Dina yang dirahmati Allah, Anda berdua marah melihat anak Anda berbuat sesuatu yang tidak baik adalah wajar, karena Anda adalah manusia yang punya emosi. Jadi jika Anda sempat jengkel karena anak tak menuruti permintaan Anda, atau Anda jadi  marah ketika anak mulai membangkang dan Anda jadi kecewa karena anak berbuat sesuatu yang sangat buruk, itu pertanda Anda sangat sayang pada anak Anda.

Emosi yang Anda rasakan adalah buah dari rasa sayang Anda terhadap anak yang Anda didik. Anda ingin memerintah dia berbuat sesuatu karena Anda ingin dia belajar melakukan sesuatu yang berguna. Anda meminta dia berhenti melakukan sesuatu karena Anda tak ingin dia tumbuh menjadi anak yang tak baik. Anda melarang dia dari sesuatu karena Anda ingin melindunginya. Maka ketika keinginan positif Anda mendapat reaksi negatif dari anak, tentu Anda mulai emosi. Marah, jengkel, kecewa adalah beberapa tandanya.

Masalahnya adalah, haruskah dengan menampakkan wajah terbakar amarah (bengis), bahkan sampai tangan melayang? Naudzu billah. Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang paling baik di kalangan kamu adalah orang yang paling baik kepada keluarganya dan akulah yang paling baik kepada keluargaku.“ (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim).

“Mukmin yang paling lengkap iman mereka ialah mereka yang mempunyai akhlak yang paling baik serta berlemah-lembut dengan keluarga mereka.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Seorang pakar parenting dalam bukunya The Secret of Parenting, mengajak kita untuk menyadari bahwa dalam diri tiap manusia –termasuk anak Anda- itu ada 2 sisi. Sisi pertama, yang ia sebut baby-self, sisi yang akan tetap ada pada anak manusia hingga dia dewasa sekalipun. Sisi ini ingin relaks, seenaknya sendiri, biar pun hal itu membuat orang lain marah-marah. Sisi kedua, Mature-self, sisi yang menunjukkan sikap tanggung jawab yang tinggi dan akan tampak nyata ketika anak beranjak dewasa atau ketika anak berada di luar pengawasan/jangkauan orang yang paling ia cintai.

Bapak Ade dan Ibu Dina, ketahuilah bahwa yang anak lihat dari Anda adalah bahasa tubuh Anda, mimik wajah Anda, dan percayalah, mereka bisa merasakan, bahkan menebaknya. Maka ketika kemarahan itu meluap dan Anda merasa perlu menghukum lewat omelan, menceramahi, bahkan memukul si anak, ada baiknya Anda berhati-hati. Karena efek dari hukuman bukanlah saat itu saja, tetapi bisa tersimpan bertahun-tahun hingga anak menjadi dewasa. Anak seusia itu tidak tahu dan bahkan bingung bahwa jika dia dilarang, diperintah, bahkan dimarahi, itu sebenarnya bentuk kasih sayang Anda pada dia. Bahkan biarpun dijelaskan sekalipun alasan mengapa Anda melarang dia berbuat sesuatu, maka kebingungan itu akan terus terbawa dalam alam pikirannya.

Dalam keterangan lain, seorang pakar menjelaskan, anak di bawah usia 9 tahun belum memahami makna benar dan salah (buku Children are from Heaven: John Gray). Maka jangan harap dia akan ingat dan faham betul jika dilarang sesuatu, dia akan melakukan apa yang Anda larang di lain waktu, walaupun saat Anda marah-marah ketika dia melakukannya dia akan berhenti sebentar. Dia juga belum punya kematangan berpikir untuk memahami bahwa di balik kemarahan orang tua, ada rasa sayang yang terselip.

Saran saya, berhati-hatilah dalam memberikan hukuman pada anak. Berikut ini ada beberapa hal negatif yang diakibatkan dari hukuman yang akan mempengaruhi pikiran dan sikap anak (Positive Discipline, Jane Nelson) :
  1. Tersinggung : “Ini gak adil. Orang dewasa gak bisa dipercaya”
  2. Balas dendam : “Ok mereka menang sekarang, tunggu saja nanti”
  3. Membangkang : “Akan kulakukan hal yang sebaliknya buat membuktikan bahwa aku harus melakukan sesuai permintaan mereka”
  4. Mundur :
  5. Licik : “Lain kali aku gak mau ketahuan jika hal ini kulakukan lagi”
  6. Harga diri turun : “Ya, aku bukan anak yang baik”

Metode mendidik dengan keras memang akan menghentikan tindakan anak yang tidak kita setujui, pada saat itu saja, tetapi anak akan berbuat hal yang serupa di lain waktu. Sedangkan menerapkan pendidikan yang lunak cenderung membiarkan akan membuat anak bukan saja manja, tetapi jadi tidak tahu aturan. Anak Anda masih di bawah usia 9 tahun, masih sangat tergantung pada Anda sebagai orang tua. Ini berarti Andalah yang harus mengontrolnya. Jika dibiarkan, dia akan bingung sendiri dan jadi lepas kontrol.

Mungkin ada baiknya Anda menggunakan metode tarik-ulur, yaitu jika anak melakukan sesuatu yang bagus Anda, beri hadiah dan jika dia berbuat salah dihukum dengan hukuman yang mendidik. Tapi, bila Anda meyakini bahwa mendidik anak tanpa hukuman akan menjadikan anak disiplin dan tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab, lakukanlah dengan penuh tawakkal. Semoga berguna bagi kita semua, terutama bagi saya sendiri.

Do'a kita semua adalah: "Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh". (QS. Ash-Shaffat : 100). Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Online

Alamat :
Jl. Raya Mulyosari 398 Surabaya Telp. 0315928866
Fax. 0315915516

Email updates

http://picasion.com/i/1Vtt8/

Rekening

ZAKAT: BCA 3890409767, BNI 0072912763, BSM 7001191831, MANDIRI 1410008006009
INFAQ: BMI 7010053515, BNI 0600800404, BRI 058701000014308, BSM 7034584715
WAKAF: BNI 0800600407, MANDIRI 1410004642831, PERMATA SYARIAH 2901451055
A.n Yayasan Baitul Maal Hidayatullah
Call : 0315928866 / 70380001
SMS Konfirmasi Transfer : 0856 550 10005
 
Support : Desain blog
Copyright © 2013. Info Wakaf Tunai Terlengkap - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger